PREMIUM NAIK
Apa Kata Pengguna Mobil Soal Premium Rp 6.500?
Di level pejabat, banyak yang menyetujui kenaikan, faktanya masih banyak masyarakat yang merasa keberatan jika Premium dinaikkan.Masyarakat menilai kenaikan BBM bersubsidi untuk mobil merupakan bukan langkah yang tepat. Meski ada beberapa masyarakat menilai kenaikan BBM bersubsisi boleh saja asal tidak terlalu signifikan.
"Berat untuk naik lagi, berharapnya sih tidak naik. Kalau pun naik yang wajar saja lah maksimal Rp 1.000," kata Anton.
Begitu juga dengan pendapat Yorient yang menilai harga BBM saat ini sudah cukup menguras kantong. "Enggak setuju naik, sekarang saja sudah lumayan. Soalnya saat ini saja pengeluaran untuk BBM sudah terasa. Tapi kalau pun naik ya semoga tidak signifikan," ujar Yorient.
Selanjutnya nada miring juga diungkapkan Eva dan Intan, yang menilai masih banyak pemilik kendaraan roda empat menggunakan jasa leasing alias kredit.
"Kita tidak setuju setuju karena Premium kan memang untuk menengah ke bawah, harusnya pemerintah lebih mengawasi penggunaanya secara tepat. Karena masih banyak orang kelas atas meggunakan premium, belum lagi pegawai negeri seperti pegawai BUMN dan lainnya," kata Eva dan Intan.
Namun masyarakat juga ada yang setuju agar pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi.
"Setuju saja, karena anggaran semakin membengkak. Jadi mending dinaikkan saja harga premium," kata Ajiz.
Begitu juga dengan Agung, yang menilai lebih baik harga BBM bersubsidi dinaikkan. "Saya setuju, karena memang harus naik supaya subsidi tepat saran," jawab tegas Agung.
Bagaimana menurut Anda, Otolovers semua?
sumber : detik.com